HajjahTan Mei Hwa : Ustadzah Cina Pengajian Lucu ..SUNAN AMPEL Dicatat oleh myloo di 9:23 PG
Beritaduka, Tan Hian Hwa Nio (Siking) meninggal dunia di Semarang dalam usia 78 tahun
mencariilmu sampai ke negeri china. orang china nya sudah ada di siniTAN MEI HWA/ Leluhur wali 9 / China SARENG 1
Pendekatanekonomi pemberdayaan ini, kata Tan, untuk menambah penghasilan para janda agar bisa menghidupi keluarganya.
RATNAINDRAWATI. (BE ING HWA) Usia : 78 tahun. Ibadah Penghiburan : Rabu, 05 Mei 2021. Pk. 18:30 WIB. Jenazah akan Dikremasikan di Krematorium Kedungmundu, Semarang, pada hari Kamis, 06 Mei 2021.
cara berbicara kepada setiap orang dalam setiap situasi. BERITA DUKA CITA Telah Meninggal Dunia dengan Tenang, pada hari Sabtu, 03 April 2021, Pk. WIB. Suami, Papa, Papa Mertua, Engkong, Engkong Co dan Saudara kami yang terkasih TAN SIONG HWA Usia 96 TahunJl. Gang Baru 74 Jenazah akan dikremasikan di Krematorium Kedung Mundu, Semarang, pada hari Senin, 05 April 2021. Berangkat dari RD. TIONG HOA IE WAN, Ruang R, Jl. Arteri Yos Sudarso, Semarang. Pk. WIB. Upacara Pemberangkatan Pk. WIB. Kami yang mengasihi Istri TAN SIOE YIN Anak - TAN MIAUW DJING- TAN DJIANG HAY- TAN KIM LIONG- TAN KIM HOO- TAN KIM THONG- TAN GIOK DJING- TAN MEI DJING Menantu - HUANG ZHONG ZHI- LIAN MAN HA- LIEM TJWAN GIOK- LOE KWEE NIANG- ISTIAWATI- TJAN AN FEN Saudara Kandung - TAN IE HWA †- TAN FONG MIE- TAN FONG LIAN †Beserta segenap Cucu, Buyut dan Family
Sejak menekuni dunia dakwah pada 1993, karir ustazah keturunan Tionghoa ini terus melejit. Gaya ceramahnya yang santai, joke-joke segar, membuat Tan Mei Hwa kerap dijuluki Bu Nyai Gaul oleh ibu-ibu pengajian di Surabaya kian melejit. Biografi Singkat Nama Tan Mei Hwa Julukan Bu Nyai Lahir Surabaya, 27 Juli 1968 Suami Aris Suparno Gelar akademis Sarjana Hukum Alamat Benowo, Surabaya Moto Memberi manfaat bagi banyak orang. Soal rezeki sudah diatur oleh Allah SWT Popularitasnya yang kian meluas, tak hanya di kawasan Jawa Timur, membuat Tan Mei Hwa juga dipercaya menjadi bintang iklan beberapa produk. Salah satunya produk tapal gigi alias odol yang diproduksi di Surabaya. Selain rutin memberikan ceramah, Tan Mei Hwa bersama suami, Aris Suparno, juga mengelola Az-Zahra. Lembaga ini bergerak di bidang training, konsultasi, dan majelis zikir. Untuk training dan jasa konsultasi, Tan melayani berbagai perusahaan, termasuk yang nonmuslim. “Kita terbuka untuk siapa saja,” kata Tan Mei Hwa. Untuk jasa konsultasi, Tan Mei Hwa mengaku tidak memungut biaya. Syaratnya, klien dibatasi satu orang saja per hari. Dengan begitu, masukan yang diberikan kepada klien lebih tepat sasaran. Lain lagi dengan majelis zikir. Majelis ini hanya khusus untuk kaum perempuan. Setiap Ahad pagi, Bu Nyai ini menggelar pengajian di rumahnya di kawasan Benowo Surabaya. Gara-gara punya majelis tetap inilah, kemampuan ceramah Tan Mei Hwa terus berkembang. Majelis ini sekaligus ajang penggemblengan’ untuk berdakwah di depan khalayak yang lebih luas. Di pengajian ibu-ibu itu, Tan juga menerima masukan tentang situasi aktual di masyarakat. Termasuk perkembangan harga bahan-bahan kebutuhan pokok di pasar. Karena itu, jangan heran isi ceramah-ceramah Tan Mei Hwa senantiasa pas dengan situasi yang di hadapi ibu-ibu di rumah. Bukan itu saja. Az-Zahra juga bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Tiap tahun bersama suami punya agenda rutin seperti mengadakan khitanan massal, bantuan sosial, dan pengobatan gratis bagi warga lansia. Hebatnya, semua dana yang digunakan diambil dari kantong pribadinya.
tan mei hwa meninggal dunia